Senin

penyakit "sombong" itu mahal obatnya



"terkadang kita bisa menjadi dokter buat kita sendiri"
falsafah yang entah darimana namun tetap saya percaya karena saya sangat tidak percaya dengan dokter,
apalagi dokter lokal (emang pernah ke dokter interlokal?).
weekend kemaren, badan sepertinya sehat-sehat saja, namun selepas mencari sepatu di artha gading, kok ya badan ini rasanya mau sakit (sakit kok mau).

ah. cuek aja....
masak si sakit...orang kemaren sehat-sehat saja (penyakit sombong mulai datang).

baru mau mulai merebahkan badan, handphone sudah menyapa,
janjian buat ngambil komputer nggak bisa di hold.
penyakit sombong datang lagi,
ah...masih kuat...baru meriang.

dokter dalam diri saya mulai berlawanan dengan sifat buruk saya yang ogah untuk berdiam diri dirumah, padahal dokter diri itu sudah ngasih warning untuk istirahat, tapi ya kok...malah pergi lagi pulang malem kehujanan pula...emmm.dasar orang sombong.

alkhirnya kalah juga dengan dokter diri, saya tertepar nggak karuan sampai tersadar pagi harinya....
badan lemes sudah mulai hilang, nampaknya dokter diri bohong....semalem itu cuman kecapekan nggak sakit (sombong).

jam baru menuju angka 9, ajakan untuk berolahraga mulai berdatangan, dan harus saya tolak karena ada janji dengan temen lama buat hunting maenan di pasar gembrong.

dasarnya sombong badan yang belom kuat benar itu saya paksa untuk naik motor menuju pasar gembrong, ah...masih kuat...(dalam hati)....
namun sesampainya dirumah naluri kesombongan diri saya mulai hilang,
dan sekarang saya harus percaya dengan dokter diri saya,
badan saya panas dingin nggak teratur, lemes mendera sekujur tubuh

tapi saya tetep nggak mau ke dokter..jangan...apalagi saya anti antibiotik
paling juga ditensi darah, terus dikasih obat deh...analisanya juaga paling kecapekan atau kurang istirahat (la ini kok sama saja)

tapi saya harus minum obat....
ya'...obat warung
P*****X sepertinya cocok

sepertinya tanda-tanda sembuh datang
pukul 16.30 badan sudah nggak panas dingin lagi
ah..cuman masuk angin biasa (naluri sombong mode on)
bener kan kita bisa menjadi dokter buat diri kita sendiri?
ngapain juga mahal-mahal kedokter, terus analisanya itu-itu aja.

maghrib pun menjelang, tak sadar saya tertidur dan tervangun gara-gara lampu kamar belom menyala,
oh bukan kali ini bukan karena lampu, sepertinya ada sesuatu yang membuat saya terbangun.
panas badan kali ini luar biasa, dinginpun tak mau kalah.
oh dokter diri penyakit apalagi ini...?
apakah masih kecapekan biasa?
atau cuman masuk angin?

sepertinya nggak, ini penyakit luar biasa,
sepertinya badan harus koma....oh.

akhirnya saya harus buang falsafah diri saya dan harus mengingkari janji saya untuk nggak pergi ke dokter,
dokter diri sudah nggak sanggup
penyakit sombong saya luntur
penyakit "sombong" itu mahal obatnya

Tidak ada komentar: